Islamic Widget

Friday, January 7, 2011

kehidupan di dunia hanyalah sementara

Manusia tinggal di dunia hanya untuk waktu yang singkat. Di sini, ia akan diuji, dilatih, kemudian meninggalkan dunia menuju kehidupan akhirat di mana ia akan tinggal selamanya. Harta benda serta kesenangan di dunia, walaupun diciptakan serupa dengan yang ada di akhirat, sebenarnya memiliki banyak kekurangan dan kelemahan karena harta benda dan kesenangan tersebut ditujukan hanya agar manusia mengingat hari akhirat. 


seharus kita sedar perkara yang melalaikan perlu kita buang seperti menonton program tv yang tidak memberi faedah,berbual kosong, gelak hingga lupakan adanya akhirat, dan sebagainya.sebagai orang yang bijak, kata perlu membuang perkara-perkara sebegini. ini kerana kita tidak mempunyai masa untuk berbuat demikian kerana hidup dunia ni hanya sekejap jika dibandingkan dengan kehidupan diakhirat

Akan tetapi, orang yang ingkar tidak akan mampu memahami kenyataan ini sehingga mereka berperilaku seakan-akan segala sesuatu di dunia ini miliknya. Hal ini memperdaya mereka karena semua kesenangan di dunia ini bersifat sementara dan tidak sempurna, tidak mampu memuaskan manusia yang diciptakan untuk keindahan kesempurnaan abadi, yaitu Allah. Allah menjelaskan betapa dunia merupakan tempat sementara yang penuh dengan kekurangan, 

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.�? (al-Hadiid: 20)

Seperti yang tertulis dalam Al-Qur`an, orang-orang musyrik hidup hanya untuk beberapa tujuan, seperti kekayaan, anak-anak, dan berbangga-bangga di antara mereka. Dalam ayat lain, dijelaskan tentang hal-hal yang melenakan di dunia, 

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah, ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?' Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.�? (Ali Imran: 14-15)

Sebenarnya, kehidupan di dunia tidak sempurna dan tidak berharga dibandingkan kehidupan abadi di akhirat. Untuk menggambarkan hal ini, dalam bahasa Arab, dunia mempunyai konotasi “tempat yang sempit, gaduh dan kotor�?. Manusia menganggap usia 60-70 tahun di dunia sangat panjang dan memuaskan. Akan tetapi, tiba-tiba kematian datang dan semua terkubur di liang lahad. Sebenarnya, ketika kematian mendekat, baru disadari betapa singkatnya waktu di dunia. Pada hari dibangkitkan, Allah akan bertanya kepada manusia. 

“Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman, ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.' Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?�? ( al-Mu'minuun: 112-115)
Mengabaikan Allah dan tidak mengacuhkan kehidupan akhirat, sepanjang hidup mengejar keserakahan dunia, berarti hukuman abadi di dalam api neraka. Orang-orang yang berada di jalan ini digambarkan Al-Qur`an sebagai “orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat�? . Bagi mereka, Allah memutuskan, “Maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.�? (al-Baqarah: 86)

“Sesungguhnya, orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.�? (Yunus: 7-8) 


Bagi mereka yang lupa bahwa dunia merupakan tempat sementara dan mereka yang tidak memperhatikan ayat-ayat Allah, tetapi merasa puas dengan permainan dunia dan kesenangan hidup, menganggap memiliki diri mereka sendiri, serta menuhankan diri sendiri, Allah akan memberikan hukuman yang berat. Al-Qur`an menggambarkan keadaan orang yang demikian, 

“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).�? (an-Naazi'aat: 37-39)

Semoga bisa menambah wawasan .. dan menyegarkan ingatan kita kembali .. tentang pentingnya mempersiapkan bekal untuk perjalanan hidup yang selanjutnya...



jadi setelah kita tahu dunia ni cuma satu persinggahan untuk mengumpul keperluan kita untuk menghadapi akhirat, kita seharusnya bertindak dengan mencari keperluan kita dengan melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran 


WAHAI DIRIKU DAN SAHABATKU, SEDARLAH!!!!!

umat islam perlu bebaskan diri


Khamis , 06/01/2011 - Pengerusi Pertubuhan Ulama’ Islam Sedunia, Dr. Yousef Al-Qardhowi menegaskan bahawa umat Islam wajib membebaskan diri mereka untuk memungkinkan pembebasan tanah Palestin yang telah dirampas.
Kenyataan ini dikeluarkan dalam Perhimpunan Bulan Januari bagi pertubuhan ini bertemakan “projek Yahudinisasi Al-Quds dan Palestin dan kesannya terhadap masa hadapan” dekat Hotel Millennium petang kelmarin yang turut dihadiri oleh Dr. Ali Mahyuddin Al-Qurah, setiausaha pertubuhan dan Ustaz Muneer Shafeq, pengurus perhimpunan nasional islam.
Dr. Qardhowi menegaskan kepentingan sokongan yang mesti diberikan kepada rakyat Palestin agar mereka tetap teguh dan segala peluang perlu diberikan kepada mereka untuk melawan Zionis, beliau menekankan lagi bahawa isu ini bukanlah khas untuk rakyat Palestin sahaja tetapi katanya, “perkara yang paling berbahaya adalah apabila umat Islam merasa seolah-olah mereka membantu rakyat Palestin, walhal, Islam mewajibkan ke atas setiap Muslim untuk membebaskan mana-mana sahaja tanah Islam yang diceroboh, apatah lagi kita bercakap tentang tanah Al-Quds yang dimuliakan Allah. Tidak dapat dinafikan bahawa umat Islam perlu merasa bahawa isu ini adalah isu mereka, dan bukan isu rakyat Palestin semata-mata.”
sumber : http://www.palestine-info.info/ar